Studi Banding ” Bersama” 3 Hari Ke-UNES

Studi Banding ” Bersama” 3 Hari Ke-UNES

LPM Spirit - Mahasiswa
Rabu, 19 November 2014




Spirit Mahasiswa News - DPM bersama beberapa perwakilan keorganisasian mahasiwa melakukan studi banding Selasa, (18/11/14) ke-UNES (Universitas Negeri Semarang). Studi banding  akan berlangsung selama 3 hari, termasuk seluruh waktu tempuh perjalanan. Dalam studi banding ini, pihak kampus menganggarkan dana sekitar RP 30.000.000,00. Sedangkan yang RP 8.850.000,00 dibagikan secara cuma-cuma kepada seluruh peserta sebagai uang-jajan atau akomodasi

Jumlah mereka adalah 59 mahasiswa. Berangkat dari kampus selasa malam, pukul 20:25 WIB. Peserta terdiri dari anggota DPM, BEM, UKM, MKM, seluruh Gubernur Mahasiswa, dan 3 Perwakilan Mahasiswa Bidikmisi dari setiap Fakultas di UTM. Menurut Rencana, tertera di randown kegiatan BERKOP “Biro Perjalanan Wisata Pratama Jaya Tour & Transport”, peserta melakukan studi banding di UNES berdurasi 2 setengah-jam. Sedangkan sisa waktu 7 jam dipergunakan untuk istirahat, jalan-jalan ke objek wisata Lawang Sewu, dan berbelanja oleh-oleh khas Semarang.

Agung Kurniawan Subag Kemahasiswaan menuturkan, kalau kegiatan Studi banding ini merupakan peralihan program dari universitas yang semula diperuntukkan bagi mahasiswa Bidikmisi. Karena ada banyak kepentingan harus dialihkan menjadi studi banding bersama.

Berdasarkan penuturan ketua DPM  Mizdar Mahfudz selaku penanggungjawab studi banding, kegiatan ini memiliki beberapa tujuan. Sebagai pemererat tali silaturahmi dengan UNES, bentuk kunjungan balik mahasiwa UTM, menjadi bagian delegasi belajar di UNES, serta mempererat hubungan antara kedua Universitas. Mahfudz juga berharap kepada seluruh peserta agar bisa mengambil hikmah atas berbagai kelebihan di UNES. Sebab kata dia UNES dianggap cukup bagus Universitasnya, mengingat sudah berdiri lama dibanding Universitas Trunojoyo Madura.

Agung mengatakan kepada Reporter Spirit-Mahasiswa, dengan studi banding ke-UNES ini bisa melakukan banyak perubahan. Bagi mahasiswa Bisikmisi contohnya, diharapkan akan lebih bisa mengerti bagaimana pembangunan karakter. Sedang untuk kegiatan keorganisasian mahasiswa seperti penyusunan SOP (Standart Operasional Procedure) sampai saat ini dinilai kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat ketika mahasiswa akan melakukan kegiatan selalu tumpang tindih, terlalu tergesa-gesa serta kejesan peraturan juga belum ada.

Senada dengan keterangan Agung mengenai carut-marut berbagai peraturan, ketua DPM menyoroti sistem Muswa. DPM akan belajar dari DPM UNES bagaimana mengadakan Muswa dan Kongres Mahasiswa yang baik. “Selama ini Kongres dan Muswa di UTM masih banyak kekurangan salahsatunya di AD/ART, ungkapnya”

Bagaimapun kedepannya hasil studi banding ini bisa dilihat atau tidak, tergantung audit dilakukan Pembantu Rektor III, Syarif. Namum hal itu kembali menjadi pertanyaan, ketika menimbang 21 hari lagi akan dillantik menjadi Rektor. (KAK/NPI)